Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday, March 6, 2012

ESEMKA, Sebuah Inovasi Siswa Bangsa

Esemka merupakan sebuah mobil buatan anak sekolah dalam negeri  yakni produksi SMKN 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta.  Mobil ini semakin popular ketika dengan lantang  Walikota Solo Joko Widodo mengatakan bahwa mobil ini akan digunakan sebagai kendaraan dinas.  Selanjutnya banjir order dan pesanan dari pejabat publik ini mulai dari politisi di Senayan, pengusaha,  hingga para menteri yang jumlahnya mencapai puluhan ribu.

Harus diakui ini berita menggembirakan di awal tahun 2012. Adalah sebuah prestasi tersendiri para siswa SMK mampu menghadirkan kendaraan dengan 80% komponen diproduksi di dalam negeri. Bila nantinya jadi diproduksi secara massal, kisaran harga 95 juta rupiah (0ff the road) dan 120 juta rupiah (on the road) pasti diminati khalayak ramai dan menjanjikan pasar yang cerah, setidaknya di dalam negeri.

Sebenarnya Esemka lahir di Tahun 2009 melalui program nasional Direktorat Pembinaan SMK Kementrian Pendidikan Nasional yang menunjuk lima SMK sebagai pelopor pembuatan. Yakni SMK 1 Singosari, SMK 6 Kota Malang, SMK 10 Kota Malang, SMK 4 Kota Malang, dan SMK Muhammadiyah II Magelang. Selanjutnya SMK lain di nusantara mengadopsi dan mengembangkan prototype  ini termasuk SMKN Surakarta diatas. Mungkin kita pernah mendengar Esemka Digdaya dan Rajawali.

  
 
Sebenarnya publik sudah tahu keberadaan Esemka namun masih sebatas mengagumi. Namun  cara yang lebih maju selangkah ditunjukkan oleh orang nomor satu di Surakarta. Terlepas dari kontroversi dan  dukung mendukung yang jelas proyek ini perlu mendapatkan apresiasi bersama dari seluruh pelosok negeri sembari ada perbaikan dan pembenahan tentunya.  Semoga tidak seperti mobil Timor yang sekarang sudah tidak terdengar lagi. Dengan harga yang kompetitif bukan hal mustahil Esemka bisa menjadi kendaraan nasional alias mobil nasional (Mobnas).

Sebuah catatan komparasi menunjukkan bahwa dalam beberapa hal, desain Esemka masih menyerupai clone kendaraan keluaran Jepang, semisal Toyota Rush dan CR-V, dengan fitur yang tidak jauh berbeda. Cobalah tengok dashboard-nya, nyaris serupa dengan kendaraan SUV lain yang ada di pasaran saat ini.

Tanpa merendahkan apa yang telah dicapai SMK Surakarta dan Kiat Motor, desain mobil ini masih bisa ditingkatkan dengan desain yang lebih segar dan orisinil. Produsen otomotif dapat menjalin kerjasama dengan universitas atau tim perancang tanah air yang berpengalaman dalam olah rancang otomotif. Dengan begitu aspek aerodinamika, teknologi bahan dan interior dapat menjadi lebih efisien (body kendaraan yang lebih ringan misalnya), ditambah dengan elemen-elemen desain yang berasal dari kultur Indonesia. Bagaimanapun juga, jargon mobil nasional yang mulai digaungkan harusnya dibarengi wujud akhir tampilan yang khas Indonesia pula. Jalan dan proses yang akan dilalui tentu masih panjang, namun semuanya pasti bisa dimulai.

0 comments:

Post a Comment