Estimasi diperlukan untuk :
- Mendukung keputusan yg baik
- Menjadwalkan pekerjaan
- Menentukan berapa lama proyek perlu dilakukan dan berapa biayanya
- Menentukan apakah proyek layak dikerjakan
- Mengembangkan kebutuhan arus kas
- Menentukan seberapa baik kemajuan proyek
Faktor-faktor yg mempengaruhi
kualitas estimasi
- Horizon Perencanaan
- Durasi proyek
- Orang
- Struktur dan organisasi proyek
- Menaikkan estimasi
- Budaya organisasi
- Faktor lain
- Panduan estimasi waktu, biaya dan sumber daya.
h Panduan estimasi waktu, biaya dan sumber daya
- Tanggung jawab
- Menggunakan beberapa orang untuk mengestimasi
- Kondisi normal
- Unit waktu
- Independensi
- Ketidakpastian (contingency)
- Menambahkan penilaian risiko pada estimasi membantu menghindari kejutan pada stakeholder
Cara terbaik untuk meningkatkan
estimasi adalah mengumpulkan dan mengarsip data mengenai estimasi dan aktual
dari proyek masa lampau. Menyimpan data historis-estimasi dan aktual
memberikan basis pengetahuan untuk meningkatkan estimasi waktu dan biaya
proyek.
Contoh kasus Estimasi terhadap biaya keuntungan :
Untuk rumah SEDERHANA seluas 70m2.
Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70m2 x Rp. 750.000/m2 = Rp. 52.500.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Untuk rumah MEWAH seluas 500m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp. 3.750.000/m2 = Rp. 1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap (rumah sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2), maka estimasi biayanya dapat dilakukan secara detail dengan menghitung volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).
0 comments:
Post a Comment